Sepucuk surat mawar untukmu
Ketika
kau menari-nari di hadapanku
Serasa
aku berjalan di atas duri-duri cemburu
Aku
tak tahu, kenapa rasa ini tumbuh di benakku
Yang
selalu melekat erat di qolbu
Rasa
ini telah tumbuh di hatiku sejak silam yang lalu
Hingga
saat ini pun masih terikat bersamaku
Aku
malu, ketika aku ingin mengajak kau bertemu
Kau
selalu berpaling dariku, berpaling semu, selalu begitu
Kenapa
aku selalu terbayang wajahmu
Selalu
hadir di siang malamku
Padahal
aku selalu tersakiti dengan tingkah lakumu
Dan
aku pun tak tau, bagaimana perasaanmu padaku
Sudah
lama aku terdiam, membisu
Memendam
perasaan yang terus menumbuh
Sudah
lama tak berdaya tubuh ini untuk mengungkapkan sebuah kata
Sebuah
kata yang membuat bibir beku untuk cerita
Mungkin
dari sebuah syair ini bisa mewakili
Dari
perasaan cinta yang penuh di hati
Dan
ku ucapkan beribu kata maaf untukmu
Karena
raga ini tak bisa bertemu
Bukan
karena malu tuk mengungkapkan kepadamu
Tapi
aku sadar atas kesibukanmu
Dan
ku ucapkan beribu kata maaf lagi
Karena
kelancangan hati yang mencintai